Text
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI MTsN 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Rizki Mardianti, 2020, Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: H. Muhammad Jamaluddin, M.Pd.
Kata Kunci: Efektivitas, Bimbingan Kelompok, Kemandirian Belajar
Efektivitas adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok. Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara. Dapat diartikan juga sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu. Dalam bimbingan kelompok ada beberapa macam teknik yang efektif dan bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Adapun fokus dalam penelitian ini yaitu, pertama Apa saja teknik layanan bimbingan kelompok yang diterapkan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa di MTsN 1 Pamekasan. Kedua, Bagaimana upaya efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa di MTsN 1 Pamekasan. Ketiga, apa saja faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VIII di MTsN 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian lapangan. Sumber datanya diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya yaitu guru BK, siswa, dan kepala sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, teknik layanan bimbingan kelompok yang digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah teknik diskusi kelompok, pemberian informasi, dan menciptakan suasana kekeluargaan (home room). Kedua, upaya keefektifan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yaitu guru BK harus totalitas dalam memberikan layanan bimbingan kelompok, menerima siswa apa adanya atau tanpa syarat (unconditional positive regard), keterbukaan (congruence), dan empati (empathy). Di mana hal tersebut masuk ke dalam sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru BK. Ketiga, faktor penghambat pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah banyaknya permasalahan siswa yang menumpuk, susahnya mengatur waktu, jumlah guru BK yang terbatas, dan siswa ada yang malu untuk mengungkapkan pendapatnya ketika pelaksanaan layanan bimbingan kelompok berlangsung. Adapaun faktor pendukung pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa yaitu adanya kerja sama dengan bapak ibu guru yang lain, siswa, dan orang tua atau wali murid, serta siswa antusias dalam mengikuti bimbingan kelompok dan memecahkan permasalahannya.
Tidak tersedia versi lain